Perikanan UGM 2010

Perikanan UGM 2010
praktikum lapangan AVER !

Senin, 21 Februari 2011

Perlu Dilakukan Penaburan Benih Ikan Pora-pora yang Teratur di Danau Toba

Meski keberadaan ikan pora-pora di Danau Toba saat ini sangat melimpah namun sebaiknya perlu dilakukan penaburan benih yang teratur demi menjaga ekosistem dan habitat ikan lokal.
Demikian Kepala Bidang Ketahanan Pangan Provinsi Sumut Ir Eric Aruan MM saat membuka acara Sosialisasi Pembinaan Teknis Ketahanan Pangan pada Agrobisnis di Kawasan Sentra Produksi Perikanan Darat di Kawasan Danau Toba di Sopo KSPPM Parapat, Rabu (8/2) .
Dikatakannya, pemerintah telah melihat potensi besar pertumbuhan jenis ikan pora-pora, pemerintah juga bersedia membantu masyarakat, memberikan pengetahuan kewirausahaan produk ikan pora-pora dalam bentuk produk krispi, dan jenis produk home industry lainnya.
Pemprovsu melalui badan ketahanan pangan juga bersedia memotivasi masyarakat di Danau Toba yang mau menciptakan wirausaha masyarakat melalui kegiatan pengolahan produk perikanan air tawar jenis ikan pora –pora.
Menurut Ir HM Sulhi, peneliti budi daya perikanan dari balai risert budi daya air tawar Bogor, pada saat yang sama mengatakan jenis ikan budi daya air tawar ada 19 jenis , 12 jenis lokal, 7 jenis hasil introduksi, 9 jenis lokal terdapat di Indonesia.
HM Sulhi menjelaskan jenis ikan lokal yang memiliki potensi besar serta mampu menciptakan peluang wira usaha masyarakat Danau Toba melalui pengolahan perikanan air Tawar di Danau Toba.
Sebagai contoh "jenis lokal ikan pora – pora yang belum dikelola atau dibudidayakan dengan baik ternyata sudah mampu memberi manfaat, kontribusi positif terhadap ketersediaan pangan masyarakat," jelasnya.
Sementara itu menurut Parlin Manihuruk salah seorang penggagas penaburan benih ikan pora – pora bahwa masyarakat Danau Toba biasa menyebutnya Ikan pora – pora sejenis dengan ikan perak, ikan bilih dan masih satu marga dengan ikan mas (cyorinus carpio).
Awalnya
Awalnya keberadaan ikan pora – pora ke Danau Toba dibawa Presiden Megawati Soekarno Putri, pada tahun 2001 oleh bapak Taufik Kemas memulai penaburan benih ikan pora – pora ke Danau Toba.
Lebih lanjut Parlin Manihuruk menjelaskan bahwa ikan pora– pora di Danau Toba mengalami perkembang biakan yang sangat pesat, terbukti hingga selama 9 tahun sejak tabur benih, masyarakat di Danau Toba mampu memperoleh manfaat dengan mengkonsumsi dan menjual ikan pora pora.
Bahkan menurut pengakuan warga bahwa produksi ikan pora –pora Danau Toba telah memiliki pasar hingga ke Riau, Padang, Sumatera Barat dan daerah lainnya.
Masyarakat yang mata pencahariannya menangkap ikan pora - pora saat ini menjual ikannya dalam bentuk basah dan kering,di mana ikan pora – pora yang masih basah harga jual mencapai rata–rata Rp 25000 per kilogram, sementara ikan pora pora yang sudah dikeringkan mampu mencapai Rp 70 000 per kilogram. (aru/rel)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

terimakasih sudah coment :)