Perikanan UGM 2010

Perikanan UGM 2010
praktikum lapangan AVER !

Rabu, 23 Februari 2011

15 Juta Meter Kubik Air tiap detik menembus Indonesia

peneliti LIPI, BPPT dan para ilmuan dari Amerika Serikat mencoba meneliti arus laut ini. Perilakunya sepertinya berhubungan dengan pemanasan global

Sebuah laporan penelitian di majalah Science  menarik minat saya. Terutama hal ini karena ia membahas mengenai peran Indonesia bagi iklim di Asia Tenggara dan Asia Selatan. Artikel ini merupakan laporan hasil penelitian dari Delia W Oppo dan Yair Rosenthal, keduanya bukan dari LIPI, sayangnya, tapi dari AS. Delia merupakan ilmuan dari jurusan geologi dan geofisika, Lembaga Oseanografi Woods Hole, AS. Sementara Yair merupakan ilmuan dari Jurusan Sains Bumi dan Antariksa, Universitas Rutgers.
Di perairan Indonesia, ada yang namanya ITF atau Indonesian Throughflow alias Aliran tembus Indonesia. Setiap detik, ITF membawa sekitar 15 juta meter kubik air hangat rendah kadar garamnya dari Pasifik Tropis ke Samudera Hindia. ITF kemudian terus ke Samudera Atlantik sehingga menjadi bagian dari sirkulasi samudera global.

Keberadaan ITF sebenarnya sebuah kesempatan besar untuk penelitian oseanografi di Indonesia, baik itu LIPI maupun institusi ilmiah lain. Hal ini karena ITF masih banyak yang belum dimengerti. Baik itu dalam hal umpan balik maupun pertukaran panas dan air dengan atmosfernya. Yang sudah diketahui adalah bahwa ITF saling berinteraksi dengan iklim di daerah Indo Pasifik. Pergeseran rezim iklim samudera Pasifik dan Hindia pada pertengahan tahun 1970an, yang mungkin merupakan respon terhadap pemanasan global, bisa jadi menunjukkan pentingnya ITF dan hubungannya dengan fenomena iklim seperti muson, Osilasi El Nino-Selatan (ENSO) dan Dipol Samudera Hindia (IOD).

Menurut para ilmuan, pengaruh ITF tergantung pada suhu, kadar garam dan volume air yang diangkutnya. Termoklin yang bertambah dalam dan mengangkat permukaan Samudera Pasifik barat membuat aliran ITF yang kuat mengalir ke Samudera Hindia. Saat termoklin mendingin dan menyebar ke lautan Indonesia, ITF ikut mendingin dan melemah. Pada saat peristiwa La Nina, kondisi sebaliknya terjadi, angin timur tropis bertiup kuat, termoklin Pasifik Barat menghangat dan mendalam, dan ITF ikut menjadi hangat dan menjadi kuat.

Walau demikian, rezim iklim Pasifik bukan satu-satunya yang mempengaruhi transport ITF. Aliran permukaan hangat ITF tampak meningkat pada saat IOD positif, sesuai dengan studi yang menyarankan kalau arah angin di lepas pantai Jawa Selatan sangat mempengaruhi ITF dan bahkan memodulasi pengaruh ENSO. Masih perlu banyak data untuk mengetahui apa hubungan antara ITF, IOD, dan ENSO dan akibatnya bagi variasi iklim di Indonesia dan Australia Barat atau daerah lainnya.

Angin muson Austral-Asia juga mempengaruhi ITF dengan kuat. Angin ini juga memodifikasi ITF di Laut Banda, dimana terjadi pertukaran udara dan air, pencampuran vertikal oleh energi pasang surut dan pengangkatan arus air yang dingin dan menyegarkan ITF, serta tampak mengendalikan pula arah dan kekuatan aliran ITF antara Laut Banda dan daerah keluarnya. ITF kemudian mempengaruhi suhu permukaan laut di daerah angkatan yang dikendalikan muson di Samudera Hindia, sehingga memodulasi pengaruh muson.
Walau sudah berpuluh tahun penelitian, masih ada pertanyaan dasar yang belum terjawab mengenai ITF. Ada beberapa pengamatan yang menunjukkan aliran ITF yang serentak dan terlalu singkat. Karena itu, apa mungkin keanekaragaman ITF ini bisa berpengaruh pada iklim? Sekarang ada trend iklim di daerah Indo Pasifik dalam hal kekuatan angin maupun keanekaragaman IOD dan ENSO. Apakah ini adalah alami atau akibat dari pemanasan global? Lalu apa hubungannya dengan ITF?

Oppo dan Rosenthal mengajukan beberapa macam penelitian lebih lanjut yang mungkin dilakukan. Sebagai misal, ia mengharapkan adanya penelitian geologis di daerah ITF untuk melihat kecenderungannya di masa lalu. Penelitian pendahuluan di Laut Timor menunjukkan kalau ITF lebih kuat dan lebih hangat sekitar 7000 tahun lalu, saat suhu permukaan lautan Pasifik tropis barat 1 derajat Celsius lebih tinggi dari sekarang. Bila hasil penelitian geologis dari daerah lain membenarkan temuan ini, kita bisa tahu, berapa tingkat sensitivitas ITF terhadap perubahan iklim.

Pertanyaan lain adalah bagaimana ITF dan iklim regional bisa bervariasi dalam seribu tahun terakhir, yang termasuk memuat Periode Hangat Pertengahan (saat suhu permukaan lautan pasifik tropis barat sama dengan saat ini) dan zaman es Kecil saat permukaan laut Pasifik 1 derajat celsius lebih dingin dan lebih segar dari sekarang?

Yap. Bisa jadi Indonesia akan mengalami zaman es kecil bila suhu di samudera pasifik barat tropis turun 1 derajat Celsius saja. Penelitian ini penting bagi LIPI dan lembaga ilmiah nasional lainnya untuk menentukan langkah apa yang harus dilakukan rakyat Indonesia untuk menghindari perubahan iklim. Akan sangat bermanfaat seandainya kita mengurusi masalah iklim dan bahari kita daripada mengurus masalah keluarga orang lain toh J
Referensi
  1. McPhaden, M.J. and D. Zhang, 2002: Slowdown of the meridional overturning circulation in the upper Pacific Ocean. Nature, 415, 603-608.
  2. Oppo, D.W., Rosenthal, Y. 2010. The Great Indo-Pacific Communicator. Science vol. 328, 18 June 2010, pp. 1492-1494
  3. Smith, R.L., A. Huyer, J.S. Godfrey and J.A. Church, 1991. The Leeuwin Current off Western Autralia, 1986-1987. J. Phys. Oceanogr., 21, 323-345.

Kematian Terumbu Karang Terbesar dan Tercepat di Dunia Terjadi di Indonesia

 
Senin, 21 Februari 2011 - Masyarakat Pelestarian Alam Liar (Wildlife Conservation Society – WCS) baru saja menerbitkan laporan pengamatan lapangan awal yang menunjukkan dampak peningkatan dramatis suhu permukaan di perairan Indonesia. Pemanasan global telah menyentuh negara ini dan berakibat pada peristiwa pemutihan skala besar yang merusak populasi terumbu Karang.

Para ahli biologi dari program satuan tanggap cepat WCS untuk Indonesia dilepas di Aceh bulan Mei 2010 untuk menyelidiki peristiwa pemutihan karang di NAD. Masyarakat setempat kaget ketika melihat sejumlah batu karang yang biasanya warna warni kini menjadi putih. Tim biolog melakukan survey dan menemukan kalau 60 persen terumbu karang yang ada telah mengalami keputihan.

Kenapa terumbu karang bisa menjadi putih? Hal ini karena ganggang yang biasanya tinggal dalam jaringan tubuh Spongebob ini dibersihkan oleh perubahan lingkungan. Fluktuasi suhu permukaan laut dapat menjadi pemicu stress yang membuat ganggang lepas dari tubuh terumbu karang. Tergantung pada banyak faktor, karang yang putih dapat pulih seiring berjalannya waktu atau mati.

Para ahli ekologi kelautan WCS menyusul para ahli biologi. Tim ekologi ini terdiri dari ilmuan dari Universitas Syah Kuala (Unsyah) Indonesia dan dari Universitas James Cook (JCU) Australia. Mereka selesai meneliti pada awal Agustus 2010 dan mengungkapkan peristiwa kematian terumbu karang tercepat dan terparah yang pernah terjadi di dunia!  Para ilmuan menemukan kalau 80 persen spesies mati sejak peninjauan pertama dan akan ada lebih banyak lagi yang mati dalam beberapa bulan ke depan.

Peristiwa ini adalah akibat dari meningkatnya suhu permukaan laut di Laut Andaman – laut yang berada tepat di ujung Aceh dan juga memiliki pantai di Myanmar dan Kepulauan Andaman dan Nicobar. Menurut situs Hotspot Karang NOAA, suhu di daerah ini mencapai puncaknya pada bulan Mei 2010, saat suhu mencapai 34 derajat celsius, 4 derajat lebih tinggi dari suhu normal di Laut ini.

Menurut Dr Stuart Campbell, direktur program kelautan Indonesia WCS, “Sungguh menyedihkan peristiwa ini dapat terjadi. Padahal terumbu karang ini telah terbukti tahan terhadap gangguan ekosistem, termasuk peristiwa tsunami besar tahun 2004.”

Para ilmuan dari WCS dan JCU sudah meneliti daerah itu sejak bulan Maret 2005. Mereka datang untuk meneliti dampak tsunami 2004 dan telah melaporkan bahwa banyak terumbu karang di NAD tidak terpengaruh oleh gangguan besar dari tsunami. Justru terumbu karang ini rusak gara-gara manusia, seperti perusakan lahan pesisir pantai dan penangkapan ikan yang destruktif. Tapi dampak ini tidak terlalu besar dan terumbu karang dapat kembali pulih setelah manajemen diperbaiki bersama dengan pemerintah daerah. Akibat manajemen sumber daya pesisir yang baik, rakyat Aceh pasca tsunami berhasil mempertahankan biomassa ikan yang hidup di daerah terumbu karang. Namun pemutihan dan kematian mendadak tahun 2010 membalik keadaan ini, dan pada gilirannya akan berpengaruh besar pada perikanan karang.

Anomali suhu permukaan laut bukan hanya dirasakan Aceh. Seluruh daerah pesisir laut Andaman dan sekitarnya ikut terpengaruh. Laporan sudah datang dari Sri Lanka, Thailand, Malaysia dan juga daerah lain di Indonesia.

“Bila derajat kematian terumbu karang di daerah lain juga seburuk di Aceh, maka ini adalah peristiwa pemutihan terburuk yang pernah terjadi di daerah ini,” kata Dr. Andrew Baird dari Pusat Studi Terumbu Karang JCU. “Kehancuran terumbu karang seperti ini membutuhkan masa pulih yang jauh lebih panjang dari semestinya.”

“Ini adalah tragedi bukan hanya bagi sebagian terumbu karang paling ramai di dunia, namun juga masyarakat sekitar, banyak yang hidup dari menangkap ikan dan tergantung pada terumbu karang ini untuk makan dan hidup sehari-hari,” kata Direktur Program Kelautan WCS, Dr. Caleb McClennen. “Manajemen  segera dan intensif diperlukan untuk mencoba dan membantu karang-karang ini hidup, termasuk perikanannya dan seluruh ekosistem agar dapat pulih dan beradaptasi. Walau begitu, terumbu karang tidak dapat dilindungi dari suhu samudera yang menghangat akibat perubahan iklim bila hanya diserahkan pada pemerintah daerah dan pusat Indonesia. Diperlukan kerjasama internasional untuk mengatasi masalah ekosistem yang sensitif ini dan rentan terhadap masyarakat di penjuru dunia yang tergantung dan hidup darinya.”

Untuk mengetahui informasi lebih lengkap kunjungi : http://www.wcs.org

Heboh Ikan Paus Raksasa 150000 kg


Penghuni terbesar lautan adalah ikan paus. Jenis ikan paus yang dikenal sebagai “ikan paus biru” mempunyai berat lebih dari 150,000 kilogram dan panjangnya lebih dari 30 meter. Untuk bisa lebih membayangkan ukuran ikan paus ini, coba lihat bangunan bertingkat lima, ikan paus biru panjangnya sama dengan tinggi bangunan tersebut. Sementara itu, ingat bahwa berat ikan paus sama dengan berat 25 sampai 30 ekor gajah. Baiklah, bagaimana seekor ikan raksasa dapat menyelam hingga kedalaman 800 – 1000 meter dan kembali ke permukaan dengan mudah? Sebagai contoh, bayangkan sebuah kapal dengan bobot 150 ton dan panjang 30 meter. Jika kapal itu tenggelam ke dasar laut sedalam 1000 meter, akan membutuhkan operasi besar-besaran selama bertahun-tahun untuk mengangkatnya kembali. Namun dengan ijin Allah, seekor paus dapat muncul ke permukaan dalam waktu 15 – 20 detik. Karena tulang ikan paus terbuat dari bahan berongga yang terisi minyak, ia dapat dengan mudah mengapung di permukaan air.
Ikan paus juga sangat terampil menyelam. Allah telah menciptakan tubuhnya sangat tahan terhadap tekanan yang tinggi di kedalaman air laut. Oksigen yang mengalir dalam darah dan otot-ototnya bercampur dengan zat-zat kimia memberinya tenaga saat di dalam air atau saat tidak bernafas. Paus mempunyai sistem sirkulasi yang khas yang dapat mengalirkan darah secara langsung dari organ menuju otak. Melalui cara ini, sampai saat ikan paus muncul di permukaan air untuk bernafas, ia tetap dapat mengirim oksigen di dalam tubuhnya secara langsung ke otak, organ yang paling membutuhkan oksigen.
Sistem hebat yang membuat kagum para ilmuwan ini adalah perwujudan dari keahlian Allah. Melalui cara ini ikan paus dapat tetap berada di bawah laut selama kurang lebih 15 – 20 menit tanpa bernafas.
Selain itu, tidak seperti manusia, ikan paus tidak menderita ‘bend’ (kejutan) ketikan muncul secara cepat ke permukaan air.
Kalian mungkin akan bertanya apa itu ‘bend’. ‘Bend’ adalah rasa sakit akibat penurunan tekanan di sekitar kita secara tiba-tiba. Saat penyelam ingin menyelam jauh ke dalam air, mereka berhenti sejenak di kedalaman tertentu dan menyesuaikan tubuhnya dengan tekanan di sekitarnya agar tidak terpengaruh oleh perubahan tekanan air. Cara ini membuat mereka mampu menyelam sangat dalam secara perlahan-lahan. Tapi ingat mereka perlu berhenti dan beristirahat pada jarak tertentu selama mereka kembali ke permukaan air. Jika tidak, pembuluh darah penyelam akan sakit atau pecah yang dapat mengakibatkan kematiannya. Ikan paus tidak mempunyai masalah tersebut, karena Allah telah memberi makhluk hidup apa yang diperlukan untuk hidup di lingkungannya. Ikan laut dapat hidup di lautan seperti halnya manusia yang dapat hidup di daratan.
Kalian mungkin tahu bahwa ikan paus menyemburkan air dari lubang di atas kepalanya. Tahukah kalian bahwa lubang itu memang hidungnya? Ikan paus menggunakan hidungnya hanya untuk bernafas. Banyak orang berpikir bahwa ikan paus hanya menyemburkan air dari lubang tersebut. Yang benar adalah, ikan paus melepaskan udara dari dalam paru-parunya. Karena udara ini mengandung uap air dan suhunya lebih panas daripada udara luar, ini tampak sebagai air dari kejauhan.
Badan ikan paus biasanya berbentuk seperti torpedo dan sangat cocok untuk berenang dalam air. Sementara itu jika kebanyakan ikan ekornya tegak lurus dengan permukaan air, ekor ikan paus melintang dan sejajar dengan permukaan air. Dengan ekor seperti ini, ikan paus mampu mendorong dirinya ke depan di dalam air.
Dibawah kulit ikan paus ada lapisan lemak yang tebalnya sekitar 50 centimeter. Fungsi lapisan lemak ini untuk menjaga suhu tubuhnya agar tetap sekitar 34 – 37 derajat celcius
Pada bagian ini, mungkin berguna untuk mengingatkan kalian tentang hal berikut: berkebalikan dengan dugaan orang kebanyakan, ikan paus dan ikan lainnya tidak minum air laut karena air garam berbahaya bagi mereka. Karena itulah mereka mencukupi kebutuhan airnya dari makanan yang ditelannya.
Setiap tahun di bulan Desember dan Januari, paus abu-abu berpindah dari Laut Utara ke pantai selatan Amerika Utara dan sampai di California. Tujuan mereka berpindah ke air yang lebih hangat adalah untuk melahirkan bayinya. Yang menarik adalah ikan paus betina yang hamil tidak makan apapun sepanjang perjalanan mereka, karena ia sama sekali tidak membutuhkannya. Selama hari-hari panjang musim panas, ia telah banyak makan dari laut yang subur di Utara, karenanya ia telah menyimpan cukup tenaga untuk perjalanan yang panjang. Setelah ikan paus betina mencapai pantai di Meksiko barat, ia segera melahirkan bayinya. Bayi ikan paus menyusu induknya dan menyimpannya sebagai lemak sebanyak mungkin. Persiapan ini membuat mereka kuat untuk berpindah kembali, yang dimulai di bulan Maret.
Seperti mamalia lainnya, ikan paus juga menyusui anaknya. Tapi bayi ikan paus tidak menyusu induknya karena mereka beresiko menelan air laut. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, air laut berbahaya bagi ikan paus. Yang menarik, seperti halnya ikan lumba-lumba,ada otot yang mengelilingi kelenjar susu ikan paus betina. Ketika ikan paus menggerakkan otot ini, tekanan yang dihasilkan membuat induk tersebut mampu menyemprotkan air susu langsung ke dalam mulut bayinya. Air susu ikan paus berbeda dengan yang biasa kita kenal. Bentuknya hampir seperti padatan dan sangat berlemak. Karena wujudnya seperti itu, air susu tersebut tidak dapat tercampur dengan air laut. Zat yang diminum – atau lebih tepatnya dimakan – bayi ikan paus tersebut akan terlarut di dalam perut. Makanan yang terlarut ini juga mengandung air yang dibutuhkan oleh bayi ikan paus. Seperti yang telah kita ketahui, Allah telah menyediakan bayi ikan paus dengan makanan yang paling sempurna.
Lapisan berminyak, yang tembus pandang menutupi mata ikan paus untuk melindunginya dari berbagai efek yang membahayakan dari air laut. Ikan paus mempunyai indera peraba dan pendengaran yang tajam. Ia mengetahui arah di dalam air dengan mengikuti gema suara yang dibuatnya. Cara kerja indera tersebut mirip dengan radar. Sesungguhnya, keistimewaan ikan paus ini menjadi ilham bagi pembuatan radar. Para ilmuwan mempercayai bahwa suara-suara yang ditimbulkan oleh ikan paus berisi bahasa yang sangat rumit. Bahasa ini sangat penting dalam hubungan dan komunikasi di antara mereka.

Kura-kura Berusia 100 Tahun Menjadi Ibu Bayi Kuda Nil


seekor bayi kuda nil yang selamat dari gelombang tsunami di pantai Kenya telah membentuk ikatan yang kuat dengan kura-kura jantan raksasa yang berusia se-abad di fasilitas hewan di kota pelabuhan Mombassa, kata para petugas, kuda nil itu dijuluki Owen dan memiliki berat sekitar 300 kilogram (650 pon), tersapu di Sungai Sabaki ke Samudera Hindia, kemudian kembali ke pantai ketika gelombang tsunami menghantam pantai Kenya pada tanggal 26 Desember sebelum penjaga satwa menyelamatkannya.
Hal ini luar biasa. kuda nil yang usianya kurang dari satu tahun telah diadopsi oleh seekor kura-kura jantan, yang usianya sekitar se-abad, dan kura-kura itu sangat bahagia dengan menjadi seorang ibu.
Setelah tersapu dan kehilangan induknya, kuda nil itu trauma. Kuda nil ini harus dicarikan sesuatu untuk menjadi ibu pengganti.
Untungnya, kuda nil tersebut bertemu dengan si kura-kura dan membentuk ikatan yang kuat. Mereka berenang, makan dan tidur bersama... Kuda nil ini mengikuti persis tingkah laku kura-kura itu seperti dia mengikuti ibunya. Jika ada seseorang mendekati si kura-kura, si kuda nil menjadi agresif, seolah-olah melindungi ibu biologisnya
Kuda nil ini ditinggalkan induknya pada usia yang sangat dini, pada dasarnya kuda nil adalah hewan sosial yang suka tinggal bersama ibu mereka selama empat tahun

Fakta lebih jauh tentang Ikan Hiu

TIDAK banyak binatang yang lebih menakutkan daripada ikan hiu. berikut ini semoga memperbanyak khasanah wawsan kita.Di seluruh dunia, diperkirakan terjadi rata-rata 75 serangan ikan hiu tanpa alasan terhadap manusia setiap tahun, sekitar 10 di antaranya berakibat fatal. Serangan semacam itu, yang diberitakan ke mana-mana, ditambah citra negatif yang ditayangkan di film-film, membuat ikan hiu dicap sebagai pemangsa manusia. Tentu saja, ikan hiu harus diwaspadai. Namun, bila dilihat secara objektif, lebih banyak orang tewas karena sengatan lebah dan serangan buaya daripada karena serangan ikan hiu.

Sebaliknya, ikan hiu sedang diserang manusia. ”Setiap tahun, 100 juta ikan hiu ditangkap—sedemikian banyaknya sehingga jika hiu-hiu itu dideretkan, hidung menyentuh ekor, panjang deretan itu bisa lima kali keliling bola bumi,” lapor peneliti dari organisasi Argus Mariner Consulting Scientists dalam majalah Premier. Selain itu, jumlah ikan hiu menyusut dengan pesat karena rendahnya angka kelahiran alami, lambatnya pertumbuhan menjadi dewasa, dan lamanya masa kehamilan, belum lagi polusi di tempat membesarkan anak-anak mereka. Begitu populasinya menipis, dibutuhkan waktu bertahun-tahun untuk memulihkannya.
ikan hiu
Kebanyakan ikan hiu ditangkap untuk diambil siripnya, yang sangat tinggi nilainya di beberapa negeri Asia karena dianggap berkhasiat dan mengandung zat yang membangkitkan gairah seksual. Sup sirip ikan hiu adalah hidangan mewah nan lezat yang harganya bisa mencapai 150 dolar AS semangkuk! Untuk memenuhi permintaan pasar Asia yang menggiurkan, berkembanglah praktek ”amputasi” yang kejam dan boros—memotong sirip ikan hiu hidup dan melemparkan ikan itu kembali ke laut agar ia mati kelaparan atau tenggelam.

Perlu Tindakan agar Tidak Punah

Haruskah kita peduli dengan penderitaan ikan hiu? Bisa jadi, sulit bagi kita untuk memiliki simpati yang sama kepada ikan hiu seperti yang kita rasakan terhadap gajah atau ikan paus. Namun, kita harus menyadari peranan penting mereka dalam mempertahankan keseimbangan ekologi laut. Misalnya, kebiasaan makan mereka membantu mengendalikan populasi ikan jenis lain sekarang ini.

Di beberapa negeri, sama sekali tidak ada peraturan tentang penangkapan ikan hiu. Setelah perdebatan selama sepuluh tahun, Meksiko, sebuah negeri yang banyak menangkap ikan hiu, yaitu lebih dari 30.000*ton per tahun, baru-baru ini memberlakukan hukum yang melarangkan pemotongan sirip hiu.

Yang mempersulit upaya pelestarian ikan hiu adalah permintaan sirip ikan hiu telah mendorong maraknya penangkapan ilegal di kawasan laut yang dilindungi di berbagai bagian bumi. Misalnya, direktur Dinas Taman Nasional Galápagos menyatakan keprihatinannya, ”Penangkapan ilegal untuk mengambil sirip ikan hiu di Galapagos telah meningkat drastis dalam beberapa tahun ini. Kegiatan itu sangat menguntungkan sehingga muncullah mafia di sini.”

Suatu langkah positif telah diambil untuk melindungi ikan hiu—praktek mengamputasi sirip dilarang di beberapa negeri. Namun, Charlotte Mogensen, seorang pejabat Dana Dunia untuk Alam (WWF), mengingatkan bahwa ada lebih banyak lagi yang diperlukan. Ia mengatakan, ”Ikan hiu tetap dalam bahaya di seluruh dunia. Kami mendesak semua organisasi manajemen perikanan agar tidak hanya memberlakukan larangan mengamputasi sirip ikan hiu, tetapi juga menetapkan syarat pengumpulan data ikan hiu, membatasi jumlah ikan hiu yang boleh ditangkap, dan menegakkan metode penangkapan yang aman bagi populasi ikan hiu.”

Demikian tadi sedikit ulasan yang bisa kami sampaikan Fakta lebih jauh tentang Ikan Hiu dan semoga bisa bermanfaat
 dibawah ini adalah materi materi kuliah semeter 2 .(setiap ada yang terbaru akan segera di up-date) :

materi ekoper : 
http://www.4shared.com/file/LPwo6pZ2/3_Aliran_Energi.html
http://www.4shared.com/file/Ceepo2hC/0_Pendahuluan.html
http://www.4shared.com/file/3GzeWSqe/1_Studi_Ekologi.html
http://www.4shared.com/file/4G-r-f0x/2_Lingkup_Ekosistem.html
http://www.4shared.com/file/gA07vNUT/4_Struktur_dan_fungsi_ekosiste.html
http://www.4shared.com/file/A9M4SoIJ/Studi_Ekologi.html
http://www.4shared.com/file/opTUxmb-/6_Biosfer_dan_Manusia.html


 materi kimia organik C :


http://www.4shared.com/document/qKpLVcBK/kimiaorganikC.html

 materi statistika :


http://www.4shared.com/document/ew_aTs0J/statistikB.html

materi microbiologi :

http://www.4shared.com/document/wUSpDP1p/MICROBIOLOGI.html


http://www.4shared.com/document/h_bkCsKF/microbiologi2.html 

http://www.4shared.com/document/557i9ZN3/kuliah_4.html

http://www.4shared.com/document/NHxB1ASL/kuliah_7.html

materi dasar dasar penangkapan ikan :

http://www.4shared.com/document/IRMsYBg1/dasarpenangkapanikan_.html


terimakasih telah mengunjungi blog ini :D 

Senin, 21 Februari 2011

Perlu Dilakukan Penaburan Benih Ikan Pora-pora yang Teratur di Danau Toba

Meski keberadaan ikan pora-pora di Danau Toba saat ini sangat melimpah namun sebaiknya perlu dilakukan penaburan benih yang teratur demi menjaga ekosistem dan habitat ikan lokal.
Demikian Kepala Bidang Ketahanan Pangan Provinsi Sumut Ir Eric Aruan MM saat membuka acara Sosialisasi Pembinaan Teknis Ketahanan Pangan pada Agrobisnis di Kawasan Sentra Produksi Perikanan Darat di Kawasan Danau Toba di Sopo KSPPM Parapat, Rabu (8/2) .
Dikatakannya, pemerintah telah melihat potensi besar pertumbuhan jenis ikan pora-pora, pemerintah juga bersedia membantu masyarakat, memberikan pengetahuan kewirausahaan produk ikan pora-pora dalam bentuk produk krispi, dan jenis produk home industry lainnya.
Pemprovsu melalui badan ketahanan pangan juga bersedia memotivasi masyarakat di Danau Toba yang mau menciptakan wirausaha masyarakat melalui kegiatan pengolahan produk perikanan air tawar jenis ikan pora –pora.
Menurut Ir HM Sulhi, peneliti budi daya perikanan dari balai risert budi daya air tawar Bogor, pada saat yang sama mengatakan jenis ikan budi daya air tawar ada 19 jenis , 12 jenis lokal, 7 jenis hasil introduksi, 9 jenis lokal terdapat di Indonesia.
HM Sulhi menjelaskan jenis ikan lokal yang memiliki potensi besar serta mampu menciptakan peluang wira usaha masyarakat Danau Toba melalui pengolahan perikanan air Tawar di Danau Toba.
Sebagai contoh "jenis lokal ikan pora – pora yang belum dikelola atau dibudidayakan dengan baik ternyata sudah mampu memberi manfaat, kontribusi positif terhadap ketersediaan pangan masyarakat," jelasnya.
Sementara itu menurut Parlin Manihuruk salah seorang penggagas penaburan benih ikan pora – pora bahwa masyarakat Danau Toba biasa menyebutnya Ikan pora – pora sejenis dengan ikan perak, ikan bilih dan masih satu marga dengan ikan mas (cyorinus carpio).
Awalnya
Awalnya keberadaan ikan pora – pora ke Danau Toba dibawa Presiden Megawati Soekarno Putri, pada tahun 2001 oleh bapak Taufik Kemas memulai penaburan benih ikan pora – pora ke Danau Toba.
Lebih lanjut Parlin Manihuruk menjelaskan bahwa ikan pora– pora di Danau Toba mengalami perkembang biakan yang sangat pesat, terbukti hingga selama 9 tahun sejak tabur benih, masyarakat di Danau Toba mampu memperoleh manfaat dengan mengkonsumsi dan menjual ikan pora pora.
Bahkan menurut pengakuan warga bahwa produksi ikan pora –pora Danau Toba telah memiliki pasar hingga ke Riau, Padang, Sumatera Barat dan daerah lainnya.
Masyarakat yang mata pencahariannya menangkap ikan pora - pora saat ini menjual ikannya dalam bentuk basah dan kering,di mana ikan pora – pora yang masih basah harga jual mencapai rata–rata Rp 25000 per kilogram, sementara ikan pora pora yang sudah dikeringkan mampu mencapai Rp 70 000 per kilogram. (aru/rel)

sarjana sekarang maunya cepat "meroket"

DEPOK, KOMPAS.com — Banyak perusahaan mengeluhkan rendahnya soft skills, seperti kepemimpinan, kemampuan berkomunikasi, kepercayaan diri, dan tanggung jawab para pelamar kerja. Selain itu, pencari kerja baru (sarjana baru) juga sering kali berharap segera punya fasilitas kerja dan posisi baik secara cepat.
Demikian penilaian tentang masalah kompetensi tenaga kerja Indonesia itu diungkapkan Senior Marketing Communication JobStreet.com Ade Wisnu Brata di sela penyelenggaraan UI Career & Scholarship Expo XI di Kampus Universitas Indonesia, Kamis (10/2/2011) kemarin.
"Banyak pencari kerja tidak bisa mempertanggungjawabkan apa yang ada di CV-nya. Kompetensinya ternyata tidak seperti kenyataan," kata Ade.
Saat ini tercatat 1,5 juta pencari kerja di JobStreet.com. Senior Manager PT Accenture Anna Nursalim mengatakan, lima tahun belakangan, karakter tenaga kerja lulusan baru perguruan tinggi kurang cocok.
"Banyak yang memilih cabut ketika menghadapi tantangan sulit. Padahal, dibutuhkan orang berdaya juang tinggi yang tak mudah menyerah. Lulusan sekarang kebanyakan tak begitu," katanya.
Wakil Rektor Bidang Penelitian, Pengembangan, dan Kerja Sama Universitas Indonesia Sunardji mengatakan, para mahasiswa memang perlu dibantu merencanakan kariernya secara matang.
Perlu dikembangkan semacam pusat pengembangan karier di kampus yang bisa membimbing mahasiswa hingga memberi pelatihan, seperti soft skills yang dibutuhkan dunia kerja.
Seperti diberitakan, Data Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi menunjukkan, sekitar 30 persen lowongan kerja tahun 2010 tidak terisi. Padahal, jumlah pencari kerja melimpah. Karakter dan daya saing pencari kerja yang jadi masalah.
Data dari provinsi, kabupaten, dan kota menunjukkan, terdaftar 4,12 juta pencari kerja. Adapun lowongan kerja tersedia bagi 2,38 juta orang, yang hanya terisi 1,62 juta orang (sekitar 70 persen).
"Kondisi pasar kerja timpang. Lapangan kerja tak sebanding dengan pencari kerja. Yang ada pun tidak bisa terpenuhi karena kualifikasi tenaga kerja tak sesuai permintaan pasar kerja," tutur Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar.
Diungkapkan Muhaimin, kualitas sumber daya manusia masih menjadi masalah serius. Dari 116,5 juta angkatan kerja, sekitar 51 persen lulusan sekolah dasar. (ELN)

Gustave, Buaya Sungai Nil si Pemangsa Manusia

Burundi, negara penuh konflik di Afrika memiliki seekor hewan pemangsa manusia yang paling mengerikan. Hewan itu adalah buaya sungai Nil jantan berukuran panjang 6 meter dan memiliki bobot sekitar 1 ton.

Gustave, nama buaya itu, merupakan buaya sungai Nil terbesar yang pernah tercatat dan masih hidup sampai saat ini. Menurut penduduk sekitar dan Patrice Faye, seorang peneliti Prancis yang menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk menangkap Gustave, sampai saat ini buaya itu telah membunuh lebih dari 300 orang.

Meski lebih besar dibanding ukuran rata-rata buaya sungai Nil, Gustave bukanlah buaya terbesar. Menurut penelitian, buaya berukuran 6 meter cukup lumrah di sejumlah kawasan Asia dan Australia. Guinness Book of World Record mencatat, buaya terbesar berasal dari kawasan timur India dengan panjang 7 meter.

Warga setempat menyebutkan bahwa Gustave membunuh bukan hanya untuk mencari makan, namun untuk bersenang-senang.

Setiap melancarkan serangan, ia membunuh beberapa orang lalu menghilang selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun. Setelah itu ia muncul kembali di lokasi yang berbeda dengan tujuan untuk membunuh kembali. Menurut National Geographic, Gustave terakhir terlihat pada Februari 2008.

Selera makan Gustave juga berbeda dengan buaya pada umumnya. Dikabarkan, ia pernah membunuh kuda nil jantan – hewan sangat berbahaya yang umumnya dihindari oleh buaya – dan melahapnya.

Tubuh Gustave juga memiliki banyak guratan bekas luka akibat pisau, tombak, dan bahkan senjata api. Sebuah titik gelap di bagian atas kepalanya merupakan bekas jejak luka tembak yang sejatinya bertujuan untuk mengakhiri hidupnya. Seluruh pemburu, bahkan satu regu tentara sempat mencoba membunuhnya, namun gagal.

“Kami pernah mencoba menangkap Gustave dengan membuat jebakan besar di bawah air. Namun meski buaya itu muncul, ia tidak mendekat ke jebakan,” kata Faye, seperti dikutip dari Listverse, 16 Februari 2011 “Ia hanya berenang mengelilinginya,” ucapnya.

Faye menyebutkan, kini target untuk membunuh buaya yang diperkirakan  telah berusia lebih dari 60 tahun tersebut sudah diubah. “Kami kini ingin menangkap buaya tersebut untuk mengamankannya dan juga menyelamatkan kehidupan di sekitar sungai Nil,” ucapnya.

Saat ini, pemerintah Burundi telah menempatkan sebuah kurungan khusus di Ruzizi National Park yang siap menampung hewan pemangsa manusia paling mengerikan sepanjang sejarah tersebut. (umi)• VIVAnews

Sains & Teknologi Lumba-Lumba Bisa Ngobrol dengan Manusia

Klik! Bak sepasang sahabat baru yang saling berbagi, sejumlah ilmuwan berhasil berkomunikasi dua arah dengan lumba-lumba meski hanya memakai bahasa konvensional.

Seperti diketahui, lumba-lumba masih menjadi makhluk hidup paling cemerlang kedua setelah manusia di dunia. Ia juga memiliki fitur otak yang kaya dan kecerdasan tinggi.

Memang, hewan mamalia pintar ini mudah kita temui di pusat satwa air, misalnya di Sea World. Di salah satu area pertunjukan, biasanya mereka berkomunikasi dengan para pawang di penangkaran. Sekelompok lumba-lumba akan menghibur para pengunjung dan kemudian sang pawang memberi ikan untuk sebagai hadiahnya.

Namun, kali ini ceritanya agak berbeda. Sejumlah ahli biologi perilaku baru saja berhasil membangun komunikasi dua arah dengan lumba-lumba liar di alam bebas pada studi pertamanya.

Dialah Dr Denise Herzing dan beberapa koleganya yang melakukan studi di Wild Dolphin Project Florida, Amerika Serikat. Mereka telah membentuk bahasa primitif dengan menggunakan suara, simbol, dan alat peraga.

"Sebelumnya sudah banyak penelitian seputar komunikasi antara manusia dan lumba-lumba, terutama di penangkaran. Mereka menggunakan ikan sebagai hadiah," kata Herzing pada Wired, Jumat 18 Februari 2011. "Tapi, iming-iming ikan di sini (Wild Dolphin Project) jarang digubris oleh lumba-lumba."

Eksperimen yang dilakukan melibatkan dua lumba-lumba dan dua ahli biologi. Para peneliti dimodali alat peraga seperti bola dan selendang untuk membantu lumba-lumba berkomunikasi.

Ketika lumba-lumba menekan tombol tertentu dengan hidungnya, maka peneliti melemparkan alat peraga yang sesuai ke dalam air. Demikian seterusnya. Hingga 3 bulan "kursus", peneliti bisa bermain dengan lumba-lumba hingga 40 sesi permainan, di mana satu sesi berdurasi setengah jam.

Dalam penelitian ini, Herzing menemukan bahwa anak lumba-lumba pria kurang tertarik berinteraksi dengna manusia. Sementara anak lumba-lumba perempuan terlihat sangat menikmati permainan.

"Ini memang waktunya anak lumba-lumba perempuan memiliki waktu bermain, karena nanti mereka akan menjadi seekor induk yang sibuk," jelas Herzing.

Dari 40 sesi, dia mengatakan, sesi bermain yang paling berhasil adalah ketika sejumlah ilmuwan berenang perlahan-lahan bersama lumba-lumba lalu saling kontak mata dan menirukan gerakan.

Untuk diketahui, studi ini telah diterbitkan dalam jurnal Acta Astronautica.• VIVAnews

Ikan Aneh Hidup di Limbah Beracun (Secara teknis, tomcod bukanlah mutan.)

VIVAnews - Ilmuwan menemukan ikan aneh yang hidup di perairan yang paling parah terkena polusi. Ikan tersebut berhasil bertahan karena telah berevolusi hingga mampu mengatasi bahan kimia berbahaya.

Para ‘penjelajah racun’ di dunia air tersebut merupakan ikan tomcod, yang tampak serupa dengan ikan cod biasa. Bedanya, ukuran ikan yang tinggal di kawasan sungai Hudson dan sekitarnya ini memiliki ukuran yang lebih kecil.

Sebagai informasi, sejak tahun 1947 sampai 1976, perusahaan seperti General Electric telah menghanyutkan PCB dan dioksin ke sungai di sekitar Hudson. Di tahun 1980-an, sekitar 95 persen ikan di kawasan tersebut ditemukan menderita tumor hati.

“Ternyata, semakin kami teliti, semakin banyak kami dapati adanya ikan-ikan yang tahan terhadap PCB dan dioksin,” kata Isaac Wirgin, toksikolog dari New York University, seperti dikutip dari Science, 19 Februari 2011.

Dari studi lebih lanjut, peneliti berkesimpulan bahwa pada beberapa ikan, polutan telah memasuki inti sel. Polutan itu kemudian telah mengganggu DNA dari gen tertentu sehingga membuat ikan-ikan menderita penyakit.

Secara kebetulan, tomcod memiliki gen yang mampu mentoleransi PCB dan dioksin. Dengan demikian, ikan yang memiliki gen ini mampu bertahan hidup lebih baik dibanding ikan lain.

Secara teknis, tomcod bukanlah mutan. Bahan kimia hanya menyerang kelompok ikan-ikan tertentu saja, sementara mereka mampu bertahan. Meski begitu, tetap ada dampak negatifnya.

“Umumnya, level PCB atau dioksin seperti ini akan membunuh organisme,” ata Wirgin. “Akan tetapi, di sini mereka bertahan hidup dan menjadi makanan bagi makhluk hidup lainnya,” ucapnya.

Wirgin menyebutkan, ikan atau makhluk hidup lain yang menyantap tomcod akan menyerap polutan yang ada yang belum tentu dapat ditanggung oleh gen tubuh mereka.

Selain itu, meski berhasil berevolusi hingga mampu bertahan terhadap polusi, ikan-ikan ini telah kehilangan kemampuan untuk mengatasi gangguan alami. “Misalnya seperti kondisi penurunan oksigen di air ataupun kenaikan temperatur air,” ucap Wirgin.